Biografi Totok Pratopo adalah catatan perjalanannya di Sungai Code, Yogyakarta. Di sekolah dasar, ia mengajarkan kepada anak-anak tentang lingkungan sekitar dan tentang Wolbachia.
El Sekolah Sungai, atau sekolah sungai, didirikan di zona Sungai Code untuk mendukung program pendidikan bagi anak-anak. Didasari oleh gagasan bahwa konservasi dimulai dengan pendidikan, dan bahwa anak-anak membutuhkan kesempatan untuk belajar dan memiliki kehidupan yang sehat, setiap hari selama satu semester, Sekolah Sungai mengedukasi anak-anak tentang sungai, kesehatan, dan mitigasi bencana.
"Kami telah melihat anak-anak yang tertarik untuk melestarikan sungai, tanpa menguras air sungai atau mencemari, atau membuat bangunan tanpa mengizinkan orillas sungai," kata Totok. "Pelajari semua hal tentang unsur biotik dan abiotik sungai".
Sungai Code juga merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti Aedes aegyptinyamuk yang menularkan virus demam berdarah. Hingga saat ini, setiap tahun Totok mengalami kasus demam berdarah di wilayahnya. Beberapa orang meninggal, sebagian besar berusia di bawah 12 tahun.
Sebagai tanggapan, program-program pemerintah berpusat pada pemberian insentif untuk pelayanan masyarakat (limpiando los lugares donde se acumula el agua) dan untuk membasmi nyamuk-nyamuk yang mendistribusikan polvos químicos, mengenalkan potongan-potongan depredadores dan rociando insektisida atau "pengasapan", sebagai tanggapan terhadap kasus-kasus demam berdarah yang dilaporkan. Namun nyamuk-nyamuk tersebut menjadi kebal terhadap pengasapan dan insektisida yang digosokkan tetap bertahan di lingkungan sekitar.
Pada tahun lalu, wilayah Totok telah 100% bebas dari demam berdarah.
Ketahui lebih lanjut tentang pekerjaan kami di Indonesia.