World Mosquito Program di Indonesia merupakan bagian dari sebuah inisiatif dunia tanpa denda yang berusaha melindungi komunitas lokal dari penyakit yang ditularkanoleh nyamuk.
Demam berdarah dilaporkan pertama kali di 2 dari 29 provinsi di Indonesia pada tahun 1968. Saat ini, demam berdarah telah meluas ke seluruh provinsi dan mewabah di banyak kota besar dan kecil. Kami telah bekerja di Indonesia sejak tahun 2012, melindungi lebih dari dua juta orang dari demam berdarah dan penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk.
(Data yang diaktualisasikan pada bulan Juni 2023)
Di Yogyakarta dan di beberapa daerah di Sleman dan Bantul, proyek ini dibiayai oleh Yayasan Tahija (Fundación Tahija) dan dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada. Setelah dua tahun partisipasi masyarakat, kami membebaskan nyamuk Wolbachia di Yogyakarta pada tahun 2014. Proyek pertama yang dikontrol dengan metode ini Wolbachia dilakukan selama 3 tahun dan selesai pada tahun 2020. Hasilnya menunjukkan pengurangan 77% dalam insiden demam berdarah di daerah yang diberi perlakuan dengan Wolbachia dibandingkan dengan daerah yang tidak diberi perlakuan.
Pada tahun 2023, World Mosquito Program memulai kegiatannya di Denpasar dan Buleleng, Bali. El World Mosquito Program dan pemerintah Bali, dengan dukungan dari pemerintah Australia dan Fundación de la Familia Gillespie, bekerja sama untuk "melindungi Bali dari demam berdarah" dengan menggunakan teknologi Wolbachia.
Dapatkan informasi lebih lanjut tentang alat pengatur suhu di sini.
Avances en Indonesia
Sebagai bagian dari penelitian, tim ini memperkenalkan nyamuk Wolbachia di seluruh kota Yogyakarta. Saat ini, kami sedang mengevaluasi secara ketat dampak dari Wolbachia dalam penularan demam berdarah dan penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk.
World Mosquito Program di Indonesia adalah sebuah kolaborasi penelitian yang didukung oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan dibiayai oleh Yayasan Tahija (Fundación Tahija).
Hoja Informativa
Partisipasi dan penerimaan masyarakat
Model Penerimaan Publik kami memandu partisipasi, komunikasi, dan penanganan masalah. Kami tidak membebaskan nyamuk sampai dengan tanggapan total dari Grup Komunikasi Konsultasi lokal.