World Mosquito Program en el Día del Dengue de la ASEAN 2018 |Beberapa hari yang lalu World Mosquito Program Loncat ke konten utama

Metode pencegahan dan pengendalian demam berdarah telah berhasil dalam beberapa tahun terakhir, berkat kepedulian dan partisipasi yang lebih besar dari masyarakat, mekanisme pengendalian dan informasi yang lebih baik, dan peningkatan yang lebih besar dari pihak pemerintah dan penyandang dana yang mendukung inovasi seperti metode ini. Wolbachia dari World Mosquito Program.

Namun demikian, masih banyak yang harus dilakukan dalam upaya pemberantasan nyamuk demam berdarah di tingkat dunia. Kompleksitas dari masalah ini menunjukkan bahwa kita harus meningkatkan upaya kita bersama untuk mengatasi masalah kesehatan ini secara proaktif, yang merupakan masalah kesehatan yang sangat penting di banyak negara di Asociación de Nations del Sureste Asiático (ASEAN).

World Mosquito Program berpartisipasi dalam Hari Demam Berdarah ASEAN, sebuah acara kolektif promosi yang membahas strategi-strategi inovatif dan efektif untuk pencegahan dan pengendalian demam berdarah. Tema yang diangkat pada Hari Demam Berdarah ASEAN 2018 adalah "Persatuan ASEAN melawan demam berdarah", untuk mengingatkan kembali bahwa pencegahan dan pengendalian demam berdarah membutuhkan upaya yang lebih besar.

Dari 10 negara anggota ASEAN, World Mosquito Program bekerja sama dengan universitas lokal, peneliti, pemerintah daerah, dan masyarakat di Indonesia dan Vietnam untuk mengimplementasikan inovasi kami. Wolbachiayang membantu melindungi masyarakat setempat dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Demam berdarah dilaporkan pertama kali di dua dari 29 provinsi di Indonesia pada tahun 1968 dan saat ini telah mewabah di banyak kota besar dan desa-desa kecil. Setelah mendapatkan hasil yang baik di empat kelurahan kecil di Yogyakarta, kami terus bekerja sama dengan pemerintah, dinas sanitasi dan masyarakat setempat untuk melakukan penelitian yang efektif dalam skala besar untuk mengevaluasi dampak dari metode kami. Wolbachia dalam penularan demam berdarah, dengan menjadi yang pertama dalam kasus yang direalisasikan di tingkat dunia.

Wabah demam berdarah pertama kali ditemukan di Vietnam pada tahun 1963, dengan lebih dari 1 juta kasus yang dilaporkan antara tahun 1998 dan 2010. Saat ini, demam berdarah mewabah di seluruh wilayah di bagian utara dan tengah negara tersebut, dan di pusat-pusat kepadatan penduduk seperti Hanoi. World Mosquito Program memulai proyeknya di Vietnam pada tahun 2006 dan, saat ini, tim kami sedang membebaskan nyamuk pembawa Wolbachia di daerah terpencil di Vinh Luong, sebuah daerah di sebelah timur laut Nha Trang.

Kami terus meningkatkan upaya kami di tingkat dunia dalam memerangi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.