Setelah lebih dari dua tahun melakukan persiapan, pelatihan dan kegiatan pelibatan masyarakat, tim lapangan, mitra proyek dan tokoh masyarakat bulan ini merayakan peluncuran pertama Wolbachia-nyamuk pembawa penyakit di Kolombo, Sri Lanka.
Proyek percontohan ini merupakan yang pertama dari jenisnya di negara ini dan bertujuan untuk membantu memadamkan dampak epidemi demam berdarah yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Sri Lanka.
"Sungguh luar biasa bisa bergabung bersama dan merayakan langkah untuk mengurangi beban demam berdarah di Sri Lanka," ujar Senior Project Manager Jacqui Montgomery. "Banyak orang yang meminta kotak mozzie untuk dibawa pulang, dan berfoto selfie dengan maskot mozzie kami dan WMP tuk tuk."
Dengan panduan dari staf WMP , rumah tangga setempat akan menjadi tuan rumah bagi kotak-kotak mozzie yang berisi telur-telur nyamuk Wolbachia-nyamuk pembawa penyakit. Disimpan di tempat teduh dan sesekali disiram dengan air, telur-telur tersebut akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam waktu beberapa minggu sebelum terbang dan berintegrasi dengan populasi nyamuk setempat.
Pada awalnya, proyek ini dilaksanakan di distrik Nugegoda, Mattakkuliya dan Kotahena dan akan dipantau secara ketat oleh para profesional diagnostik dan epidemiologi selama setidaknya dua belas bulan.
Diharapkan dengan keberhasilan pendirian Wolbachiaproyek ini pada akhirnya akan diperluas ke daerah lain di Indonesia. Penelitian di negara lain telah menunjukkan bahwa di daerah-daerah yang memiliki tingkat Wolbachia yang tinggi, tidak ada bukti penularan demam berdarah lokal.
Tanggapan dari masyarakat terhadap World Mosquito Program dan pelaksanaan program percontohan ini sangat positif. "Mereka sangat senang karena Nugegoda - tempat acara ini diselenggarakan - merupakan bagian dari area pelepasliaran. Semua orang sangat bersemangat," kata Dr Montgomery.
Mr David Holly, Komisaris Tinggi Australia di Sri Lanka mengatakan bahwa Australia sangat senang untuk mendukung kemitraan antara World Mosquito Program dan Kementerian Kesehatan dan Layanan Medis Pribumi di Sri Lanka. "Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk berbagi teknologi Australia ini dengan Sri Lanka untuk mengatasi penyakit, seperti demam berdarah, yang telah berdampak pada banyak kehidupan kita."
Jumlah kasus terkait demam berdarah di Sri Lanka selama dua bulan pertama tahun 2020 telah menunjukkan pertumbuhan sebesar 75,45% jika dibandingkan dengan dua bulan pertama tahun lalu, dengan lebih dari 16.000 kasus yang tercatat.
World Mosquito Program berkomitmen untuk memperkuat kapasitas masyarakat lokal untuk mengurangi ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Saat ini beroperasi di 13 negara di seluruh dunia, menjangkau lebih dari 5 juta orang.
Pelajari lebih lanjut tentang pekerjaan kami di Sri Lanka
Diposting 6 Maret 2020